Sabtu, 27 Februari 2010

Sedeng..

Ah, heran.. dari kemaren sampe sekarang, kok negatif aja terus pikiran gue..
Ya, iyalah..
Bo'ong mulu..
Teledor mulu..
Kayak org gila maki2 diri sendiri.
Heran..
Bikin cape diri sendiri aj.
Betapa aq ingin sekali membuang diriku yg seperti ini..
Selalu membuatku sedih dan sesak.

Maybe I shouldn't live..

Jumat, 19 Februari 2010

Saat teduh, Jumat 19 Februari 2010

Jumat, 19 Februari 2010

Menanggung Beban

Galatia 6:1-5 (LAI)
Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. Sebab kalau seorang menyangka, bahwa ia berarti, padahal ia sama sekali tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri. Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain. Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri.

Galatia 6:1-5 (BIS)
Saudara-saudara! Kalau seseorang didapati melakukan suatu dosa, hendaklah kalian yang hidup menurut Roh Allah, membimbing orang itu kembali pada jalan yang benar. Tetapi kalian harus melakukan itu dengan lemah lembut, dan jagalah jangan sampai kalian sendiri tergoda juga. Hendaklah kalian saling membantu menanggung beban orang, supaya dengan demikian kalian mentaati perintah Kristus. Kalau seseorang menyangka dirinya penting, padahal tidak, orang itu membohongi dirinya sendiri. Setiap orang harus memeriksa sendiri apakah kelakuannya baik atau tidak. Kalau baik, ia boleh merasa bangga atas hal itu. Tetapi tidak usah ia membandingkannya dengan apa yang dilakukan orang lain. Sebab masing-masing orang harus memikul tanggung jawabnya sendiri.

Galatians 6:1-5 (EngAmp)
BRETHREN, IF any person is overtaken in misconduct or sin of any sort, you who are spiritual [who are responsive to and controlled by the Spirit] should set him right and restore and reinstate him, without any sense of superiority and with all gentleness, keeping an attentive eye on yourself, lest you should be tempted also. Bear (endure, carry) one another's burdens and troublesome moral faults, and in this way fulfill and observe perfectly the law of Christ (the Messiah) and complete what is lacking [in your obedience to it]. For if any person thinks himself to be somebody [too important to condescend to shoulder another's load] when he is nobody [of superiority except in his own estimation], he deceives and deludes and cheats himself. But let every person carefully scrutinize and examine and test his own conduct and his own work. He can then have the personal satisfaction and joy of doing something commendable [ in itself alone] without [resorting to] boastful comparison with his neighbor. For every person will have to bear ( be equal to understanding and calmly receive) his own [ little] load [of oppressive faults].

Galatians 6:1-5 (NKJV)
Brethren, if a man is taken in any trepass, you who are spiritual restore such a one in a spirit of gentleness, considering yourself lest you also be tempted. Bear one another’s burdens, and so fulfill the law of Christ. For if anyone thinks himself to be something, when he is nothing, he deceives himself. But let each one examine his own work, and then he will have rejoicing in himself alone, and not in another. For each one shall bear his own load.

Jika Anda sedang mencari cara untuk melakukan perintah Yesus dalam mengasihi orang lain, Paulus punya saran: pikullah beban mereka. Setiap orang pada suatu ketika akan bergumul menanggung beban tertentu. Orang-orang percaya punya kewajiban untuk ikut menanggung beban saudara-saudara mereka.

Yesus sudah menetapkan pola dalam menanggung beban. Dia mengundang semua orang yang letih lesu dan berbeban berat untuk datang kepadaNya dan mendapat kelegaan (Matius 11:28-29). Karena Allah menentukan orang percaya untuk menjadi serupa Kristus, kitapun harus meneladani perhatian dan keprihatinanNya terhadap orang yang menderita. Kisah Para Rasul 4:32 menunjukkan gereja mula-mula juga mengikuti teladanNya. Untuk mengatasi beban kemiskinan, mereka menyatukan harta milik mereka sehingga takseorang pun yang kekurangan.
Surat-surat Paulus menunjukkan perhatiannya kesejahteraan fisik dan spiritual gereja-gereja yang sedang berkembang. Ia berpuasa dan berdoa bagi mereka, dan jika dapat, mengutus para misionaris kepada mereka. Ia merasa bertanggung jawab untuk menguatkan mereka, sekalipun ia sendiri mempunyai pergumulan pribadi. – duri dalam daging (II Korintus 12:7).

Orang percaya tidak perlu menunggu sampai hidupnya bebas dari masalah untuk menolong orang lain, karena hal itu tidak akan terjadi. Sekalipun kita sendiri memiliki kebutuhan, kita bisa melakukan banyak hal dengan kekuatan Kristus – termasuk menanggung beban penderitaan orang lain (II Korintus 12:9).

Jika Anda bersedia menanggung beban persoalan orang lain, ada dua hal yang akan terjadi. Pertama, orang itu akan mendapatkan berkat yang sangat dibutuhkannya dalam bentuk bantuan, dukungan, dan kasih. Dan kedua, Anda memenuhi perintah Tuhan untuk mengasihi orang lain seperti diri Anda sendiri.


II Corinthians 12:7-9 (NKJV)
And lest (agar tidak) I should be exalted above measure by the abundance (kelimpahan) of the revelations (pembukaan rahasia, pewahyuan), a thorn in the flesh was given to me, a messenger of Satan to buttet (memukul) me, lest I be exalted above measure. Concerning this thing I pleaded (meminta dengan sangat) with the Lord three times that it might depart (meninggalkan) from me. And He said to me, “My grace is sufficient enough for you, for My strength is made perfect in weakness.” Therefore, most gladly I will rather boast (menyombongkan diri) in my infirmities (kelemahan), that the power of Christ may rest upon me.

II Korintus 12:7-9 (LAI)
Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri. Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

II Corinthians 12:7-9 (EngAmp)
And to keep me from being puffed up and too much elated by the exceeding greatness (preeminence) of these revelations, there was given me a thorn (a splinter) in the flesh, a messenger of Satan, to rack and buffet and harass me, to keep me from being excessively exalted. [Job. 2:6.]. Three times I called upon the Lord and besought [Him] about this and begged that it might depart from me; But He said to me, My grace (My favor and loving-kindness and mercy) is enough for you [sufficient against any danger and enables you to bear the trouble manfully]; for My strength and power are made perfect (fulfilled and completed) and show themselves most effective in [your] weakness. Therefore, I will all the more gladly glory in my weaknesses and infirmities, that the strength and power of Christ (the Messiah) may rest (yes, may pitch a tent over and dwell) upon me!

II Korintus 12:7-9 (BIS)
Tetapi supaya saya jangan terlalu sombong karena penglihatan-penglihatan yang luar biasa itu, saya diberikan semacam penyakit pada tubuh saya yang merupakan alat Iblis. Penyakit itu diberikan untuk memukul saya supaya saya tidak menjadi sombong. Tiga kali saya berdoa kepada Tuhan supaya penyakit itu diangkat dari saya. Tetapi Tuhan menjawab, "Aku mengasihi engkau dan itu sudah cukup untukmu; sebab kuasa-Ku justru paling kuat kalau kau dalam keadaan lemah." Itu sebabnya saya lebih senang membanggakan kelemahan-kelemahan saya, sebab apabila saya lemah, maka justru pada waktu itulah saya merasakan Kristus melindungi saya dengan kekuatan-Nya.


My version:

Cara kerja Tuhan memang aneh. Saat kita lemah, Ia tidak hanya berkata supaya kita datang kepadaNya supaya kita menaruh beban kita kepadaNya. Tapi juga supaya kita mempercayakan beban itu dapat Dia bereskan. Bahwa kuasa dan kasihNya cukup untuk menguatkan kita menanggung beban kita (II Korintus 12:9, I Korintus 10:13).
Atau apa sebenarnya beda, ya? Undangan Tuhan Yesus dalam Matius 11:28-29? Dengan II Korintus 12:9 dan I Korintus 10:13?
Let’s see. Di Matius, Dia berbicara kepada semua orang. Tapi di kedua ayat Korintus, Paulus adalah murid Yesus. So there is a difference. Sebagai orang biasa, kita dipersilakan untuk datang kepada Allah untuk menaruh beban kita.
Tetapi sebagai murid, sebagai orang yg sudah mempercayai Yesus, kita akan diuji untuk bisa bertahan dengan lebih baik lagi. Tidak lagi bermanja-manja dan mengeluh. Tetapi membiarkan semua itu dan memandangnya dari sudut pandang Allah.
Di sinilah, saat kita mengalami pencobaan, Allah berusaha mengajar kita untuk tidak menjadi lemah. Sebaliknya, supaya kita mengandalkan Dia dalam persoalan kita sehingga kita menjadi kuat. (Yakobus 1:2-5).
That it’s alright to be weak. For in our weakness, we can see the true form of Christ. Whether He is trustable and reliable or not. To know if He really is a God that truly loves us. The answer to our prayer can be Him as a place for us to rest. And can also be a wisdom (from Him) for us to stand before the storm (really bad situation) [James 1:2-5].
Lalu, hubungannya dengan renungan SH. Saat kita sudah mengerti bahwa kekuatan Allh sudah cukup bagi kita, maka kita perlu membagikannya pada orang lain. Supaya mereka yang belum mengenal Allah, dapat mengetahui dan mengenal seperti apakah kasih Allah itu. Atau saat ada seorang saudara kita yang merasa tidak sanggup menanggung bebannya, kita dapat berdoa baginya. Meminta pada Tuhan untuk memberinya kekuatan dan hikmat.
Again, it is related dengan ayat di II Korintus 1:6. Bahwa saat kita menderita, sebenarnya kita dipersiapkan untuk menjadi penghibur bagi orang lain. Supaya saat saudara kita mengalami pencobaan yang sama dengan yang dulu kita alami, maka kita dapat membantu dia melaluinya.
Tuhan emang KEREN!!

Minggu, 07 Februari 2010

Friends foreva


Siska, Ita, Lita