I don't know why, but I'm re-thinking about my life today.
Just a couple of minutes ago, I was reading fanfictions on AFF (as usual) and it strikes me.
Actually, it doesn't blow me suddenly, but really, this crave to re-thinking about my life had really built up since I encounter some problems in my life.
The first one was when one of my junior in church said that she got pregnant from her different-belief-boyfriend and that she wants to get rid of the baby. It was a long journey and it drains all of my attention and passion to ask God to help.
The second one, is, while I'm having the above problem, my family decided to build a new house beside our old house. It is done by my parents selling our old house to my uncle. I was quite (?) excited at first, considering they agreed that we will get our own rooms each (because all of this time, I'm sharing room with my younger sister, and she's a mess) and we should buy our own things. The house is done now, but not all the things from the old house is transfer to here.
The ones that upsets me the most is how my mother and sister is keep denying that they have too much clothes and stuff. Plus, my father denies my brother from having a soundproof room, which I think is necessary because he can't sleep with all of the noise coming from the outside. Not to mention, he was having a lot stress recently because his
department was under investigation for corruption. It's over now, but I
think the pressure is still on his mind. He even cried 2 days ago because Dad still won't approve.
And then, there's me. Trying to give contribution to one of the church program without thinking about the capability of me holding back. Plus, I want to buy a new phone and a new number, considering the old number are expensive.
And then there's her. Yes, my nice (and most of the time) good side of me, who constantly reminds me about my dreams, my life, my friends. She can be a BITCH sometimes and driving me crazy. But she loves me. Because she's me. Hahaha...
The thing is, I know where all the anger comes out. It's the fact that I don't like life. It's troublesome. You have to think about other people's feelings, yet still have to manage to get your own will to happen. You have to build your own reputation and keep your life maintain. In the process, you should pursue your dreams while handling some responsibilities. In while, you should be able to enjoy it the furthest by laughing and be thankful of the friends and family you got.
Yes, I definitely need to think about my life again. What my purpose in this life, what I want to achieve, who I want to be, and stuff. Because I'm already too bored living like this, and it's troublesome, and it's annoying, and it's killing me inside. Yeah.
Anchor
Selasa, 16 Juli 2013
Rabu, 26 Juni 2013
My God is SOOOOO COOOOLL XD
Status profile di Twitter:
It's easy to get distracted from your purpose. Keep focus on the Lord,
you'll get to your direction straight.
Bahasa Indonesianya: Kita mudah teralihkan dari tujuan awal kita. Tetaplah
berfokus pada Tuhan, maka kau akan mendapatkan arah yg benar (lurus).
Eh, tiba2 muncullah ayat ini di kepala: …., maka Ia akan meluruskan
jalanmu. Setelah dicari, ternyata dari Amsal 3:6 “Akuilah Dia dalam
segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”
Kya kya kyaaaaaaa XD
Keren!
Tuhan tuh emang kereeeeeeenn!!! XD
Persyaratan Untuk Menunggu
Lagi2 artikel Sentuhan Hati membahas hal yang
sangat kuperlukan saat ini. Judulnya “Persyaratan Untuk Menunggu”. Kocak banget
kan? Hahaha… Dasar yah. Tuhan tuh klo kasih jawaban adaaa aja caranya.
Ada 4 persyaratan dalam menunggu:
1. Iman.
Cara Tuhan seringkali ga sesuai dg cara
manusia. Bahkan kadang sepertinya bertentangan. Tapi dengan menggunakan iman,
kita percaya bahwa segala sesuatunya sedang dikerjakan oleh Tuhan. Seperti kata
Bang Anto, God protect our blind side. Dg kata lain, apa yg ga kelihatan bagi
kita, dikerjakan Tuhan secara diam2.
2. Kerendahan hati
Sekali lagi, caranya Tuhan berbeda dangna cara
manusia. Oleh karena itu, sambil berjalan dalam iman, kita perlu belajar untuk
mengerti bahwa cara kita tidak akan selalu benar dan berhasil. Kita tidak boleh
memaksakan kehendak kita dan kemudian kecewa saat cara kita tidak menghasilkan
apa2. Mungkin memang belum waktunya Tuhan, mungkin memang bukan begitu caranya.
Sebab Allah punya cara dan waktunya sendiri. Dan
saat kita menghadapi masalah, Allah ingin kita belajar dari Dia dan bukannya
memaksakan cara kita. Makanya kadang2 Allah mendiamkan segala usaha kita sampai
kita menyerah dan berkata, “Tuhan, aku menyerah. Jadilah sesuai rencana-Mu.”
And yeah, it hurts so much. Ego kita akan
hancur dan kita mungkin merasa putus asa. But, hey, bukankah “TUHAN itu dekat kepada
orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk
jiwanya”? (Mazmur 34:18). Soalnya,
kita harus menyerah dulu, baru benar2 mendengarkan Dia (seringnya sih begitu).
3. Kesabaran
I don’t know what to say about this. Dalam artikel
dibilang, apakah Anda bersedia tetap dalam keadaan saat ini sampai petunjuk
dari Tuhan jelas? Menunggu bukan berarti Anda melepaskan diri dan membiarkan
keadaan menjadi tidak terkendali. Menuggu adalah suatu keputusan tidak
tergesa-gesa yang membutuhkan kesabaran.
4. Keberanian
Menantikan Tuhan membutuhkan keberanian. Bener banget.
Karena terkadang orang2 di sekitar kita akan berusaha mendesak kita untuk
melakukan sesuatu dengan segera. Padahal, lagi2 kukatakan, belum tentu itu waktunya
Tuhan. Agak ribet sih, memang. Tapi karena itulah kita harus selalu melatih
diri mendengarkan Tuhan. Yang pasti, selalulah ingat bahwa menantikan Tuhan itu
ga pernah sia2. (Jangan disamakan dengan malas).
Mazmur 23:3-5
3Ya, semua orang yang menantikan Engkau
takkan mendapat malu; yang mendapat malu ialah mereka yang berbuat khianat
dengan tidak ada alasannya.
4Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku,
ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku.
5Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab
Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.
May this be our prayer today. Agar kita berdoa bersama2 dg ayat ini :)
Kamis, 21 Juni 2012
Untitled 5 (Kristus)
(TB) ...tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita
bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
(BS) ...Sebaliknya kita harus menyatakan hal-hal yang benar dengan hati penuh
kasih, sehingga dalam segala hal kita makin lama makin menjadi sempurna
seperti Kristus, yang menjadi kepala kita.
(Am) Rather, let our lives lovingly express truth [in all things, speaking
truly, dealing truly, living truly]. Enfolded in love, let us grow up
in every way and in all things into Him Who is the Head, [even] Christ
(the Messiah, the Anointed One).
Tujuan akhir dari segalanya hanya 1.
Menjadi serupa dg Kristus.
Berkali2 ayat di Alkitab menyatakan, tidak ada tujuan selain itu.
Bahkan Kejadian menyatakan, Allah sendiri mengatakan:
(TB) Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita...
(BS) Sekarang Kita akan membuat manusia yang akan menjadi seperti Kita dan menyerupai Kita...
(Am) Let Us [Father, Son, and Holy Spirit] make mankind in Our image, after Our likeness...
TB mengatakan, ke arah Dia.
BS mengatakan menjadi sempurna seperti Kristus.
Am mengatakan "into Him",
into => ke, menjadi, ke dalam, sampai...
Dengan kata lain, yg kita kejar adalah Kristus.
Ibrani 12:2 mengatakan:
"Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus..."
Fokus qt, tujuan qt, adalah Kristus Yesus.
Langganan:
Postingan (Atom)