Kamis, 28 April 2011

Hubungan

Kamis, 28 April 2011

Kemarin malam, sepulang dari kerja, Tessa bertanya padaku tentang tweetq Senin kemarin. “Melewati peperangan yg sulit. Adq gatau betapa kadang aq benci kepada lidah tajamnya. Untung kita saudara.” It’s true. Aq baru saja melewati masa yg sulit di mana pikiran utk bertengkar dan beradu argumen dg adq muncul. Kebetulan itu terjadi pada saat aq merapikan baju yg sudah disetrika untuk dimasukkan ke dalam lemari. Emosi meningkat mengingat hari Sabtu kemarin dia ga mau merendam baju supaya bisa dicuci sama Mpok Kesi.

Well, seseru apapun pertengkaran itu di pikiranq, aq tetap tahu klo aq ga mungkin menang lawan dia dalam kenyataan. She’s a smart girl. Klo yg namanya berargumen lawan dia, susah dah.. Aq sempat terpancing dan larut dalam kemarahan itu. Dan karena cape ditekan oleh pikiran itu, akhirnya aq pun menulis tweet itu.

Sebenarnya, I’ve decided to let it go. Tapi entah kenapa sesekali rasa panas bercokol di hati. Cape jg tiap kali ingat itu, harus waspada n ngusir tuh pikiran. Akhirnya, tadi malam saat dia bertanya, I said, “I don’t wanna talk about it.” Selain takut amarahku bisa meledak (maklum, aq ini orang yg emosian), I know I wouldn’t stand a chance against her. Karena aq orang yg sulit mengekspresikan kemarahan dg kata2.

So, tadi aq sms dia n I said I was hurt by her unfairness. Dia memaksaku merapikan baju yg sudah disetrika tp sendirinya ga mau merendam baju. So, she said, “I’m sorry.” I just put a smile and said, “It’s okay. I still love you.” Karena demikianlah adanya.

Suatu hubungan, baik dengan pacar, saudara, orang tua, pasti akan ada naik turunnya. Jika qt memang menganggap hubungan itu berharga, maka qt akan berusaha dg keras utk menjaganya. Itu membutuhkan usaha.

It brings me back. Cristin yg berhutang uang padaq. Aq sampai sempat mengutukinya dalam hati dan dalam tweet jg. Tapi kata Bang Ronal, jangan sampai qt menghalangi berkat orang dan tidak mau mengampuni. Kosti dan yg lainnya jg menasehatiq utk merelakannya.

Well, aq memang udah ga terlalu marah lagi sama dia. N I definitely have take away those curses. (Aq udah mencabut kutukanq sama dia). Tapi, aq ga mau melangkah duluan utk memperbaiki hubungan kami. Egois? Yes, I am. Karena dalam pandanganq, dialah yg bersalah karena tidak pernah mengungkapkan niatnya utk mengembalikan uangq, atau setidaknya meminta maaf karena ga bisa mengembalikannya.

Yes, I know. Mengampuni bukan hanya lewat mulut, tapi juga tindakan. Anjrit, aq digampar lg sama tulisanq sendiri. Dari mana orang tahu qt sudah mengampuni mereka klo qt sendiri ga bergerak utk memperbaiki hubungan qt? Dg kata lain, aq mesti segera memperbaiki hubunganq dengan Cristin. Berantem sama egoq dulu :’(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar