Jumat, 14 Oktober 2011

Perjuangan..

Mungkin karena ini di kantor dan bukannya di rumah di mana aq sendirian,,
That I can overcome it..
Bulan lalu aq sempat membuat cerita abnormal berdasarkan film "The Disappearance of Alice Creed"..
Well, you know what I mean..

Anyways, it's a really insane project.
Seriously insane.
Karena aq menggunakan orang yg kusukai utk menjadi tokoh utamanya,,
and obviously, he suffered the most.
Aq menikmatinya hanya sebentar, tp kemudian bayangan yg sama datang lagi,
dengan inspirasi yg lebih mengerikan lg.

Dan hari ini, (sebenarnya dimulai dari kemarin), serangan itu datang lagi..
Aq hampir2 kelelahan dan kesulitan menghadapinya.
Tapi entah kenapa,, this time I would listen to her voice.
Dan aq merasa lega.

Aq bahkan menulis di akun Twitterq dg terang2an saat Pahala nanya.
(Tentunya aq tidak mengatakannya secara detail)
and when I finally close the window,,
awalnya terasa berat..
Tetapi setelah itu, dia berkata kepadaku,
Terima kasih.
Bukan sekali, bukan dua kali, tapi beberapa kali.
She even encourage me to write it on my Twitter.
Twice.
Eh, no.
Three times.

Normally I would've gone mad at myself and that what keeps me running wild..
Tapi kali ini aq benar2 lega..
Pahala jg memberiku dorongan sekalipun ia tidak tahu apa yg sedang kuhadapi..
I'm very thankful.

Sungguh, terima kasih.
Terima kasih, Lita.
Terima kasih karena sudah memilih yang lebih baik.
Eh, bukan.
Terima kasih karena telah memilih yang terbaik.
Ya, kita tidak akan pernah ada jika kita tidak memilih Dia.
Aq juga tidak tahu entah kenapa kita seperti ini.
Mengapa aku dan kau sering bertengkar seakan2 kita adalah 2 orang yang hidup dalam 1 badan.
Sangat menyusahkan.
Tapi sungguh.. terima kasih.

Terima kasih karena telah memilih untuk menjadi berani hidup tanpa "itu".
Terima kasih karena tidak percaya dg intimidasi "mereka" yg mengatakan qt akan gila jika tidak melakukannya.
Terima kasih karena telah bersikap kuat dan positif.
Sungguh, aq benar2 bersyukur menjadi dirimu.
Aq menyayangimu.
Selalu.

Sincerely, your own self who annoys you most of the time..
PS: I never really hate you :)

Kamis, 14 Juli 2011

Friend? Part5

Well, aq sudah lama ga punya sahabat yg seperti itu..
Sejak jaman skripsi, komunikasi kami merenggang.
Dan pikiranq terkontaminasi dg berbagai pikiran2 negatif karna ga sanggup menghadapi tekanan.
Dan berulang kali pikiran, "I'm always alone." tertancap dengan keras.

Satu hal yang kusyukuri, adalah aq hidup dalam keluarga yg mengenal Yesus.
Kalau bukan karna namaNya, mungkin aq tidak akan pernah punya alasan untuk hidup.
Kadang egoku meledak melebihi batas hingga akhirnya aq mengganggap keluarga dan teman2 yg qpunya sama sekali tidak berharga.
They were NOT the reason for my existence.
Therefor I do not want to live.

Tetapi, setiap kali aq berbalik, melihat Dia.
Not even a word would come out.
For He is the ONLY reason I survive.

Lebay?
Whatever.
It's my story anyway.

Kesimpulan:
...
Aq malas bikin kesimpulan.
Bikin sendiri aja yah..
Yg kutahu, aq belum sepenuhnya melakukan apa yg Dia kehendaki.
Aq masih terus belajar mengasihi, baik Dia, maupun orang2 lain.
Still, I'm happy to know that He is always with me.
Dan bahwa Dia sama sekali tidak keberatan memanggil aq yg hina ini, Sahabat.
Thank you, Lord.
:')

Friend? Part4

This is the longest renungan yang yang pernah kutulis..

Ayat 15 berkata, "Gue ga lagi manggil lo "hamba", karena hamba gatau apa yg dilakukan tuannya. Tapi Gue manggil lo "sahabat" karena Gue udah kasih tahu lo semua yg Gue dengar (pelajari) dari Bapa."

Ingat Abraham?
He was called "Sahabat Tuhan."
Dan setahuku, dia adalah satu-satunya orang yg berani nego sama Tuhan dalam kasus Sodom dan Gomora.

Yang mengherankan dari Abraham adalah kegilaannya dalam mengikut Tuhan.
Tanpa ragu2, dia pergi meninggalkan kampung halamannya menuju ke sebuah negeri yg tidak diketahui di mana letaknya.
Dan yang lebih gila lagi, dia mau mengorbankan Ishak, anaknya satu-satunya, demi memuliakan nama Tuhan.
Now, I know ga semua orang seberani dia (aq jg ga seberani itu).
Tp inilah contoh yg Allah buat untuk menerangkan bagaimana sahabat yg sesungguhnya.

And, it is true.
Waktu kuliah, aq punya 2 orang teman, Ita dan Siska.
Suatu kali Ita memintaq datang ke kampus dengan alasan gada duit buat beli makan.
I was at home and jarak dari kampus ke rumah adalah 2 kali naik angkot, 1 jam perjalanan.
Aq segera pergi membawa uang dan datang menemuinya.
Sesampainya di sana, Ita hanya tersenyum senang tanpa rasa bersalah.
She even said to her boyfriend proudly, Lita pasti datang klo qminta (kira2 begitulah kalimatnya.. Aq agak2 lupa).
Jd dia bohong soal gada duit itu, sebenarnya waktu itu dia cuma bosan di kampus.

Itulah namanya sahabat.
Didorong oleh kasih, seorang sahabat mengenal kebutuhan sahabatnya dan melakukan apa yang dia minta.

Friend? Part3

Seperti biasa, tiap kali aq menulis atau menyelidiki ayat2 Alkitab, walaupun untuk iseng, hasilnya selalu panjang dan mengagumkan.
I guess He really DOES want me to become a writer for Him..
Hmmm..

Well, here's what I need to say:
Sebenarnya nyebelin n bertentangan klo qt baca ayat 14 itu..
Di ayat ini dibilang (pake bahasa lo-gue krn that's the way my thought works):
"Lo temen Gue klo lo terus ngelakuin apa yg Gue suruh.."
Well, kedengarannya sombong bgt kan?
But He has the right to be sombong.
I mean, He IS the Creator of this world and US.
Jadi, mengapa tidak Dia bersikap sombong?

But then again,
lagu "Friend of God" reminds me of the selfishness of human being.
Keegoisan manusia.
Kita dg bangga menyebut diri qt "teman Tuhan", and even worst, "anak Tuhan", tanpa pernah menyadari betapa mahal sebetulnya panggilan itu.
Baca kembali Yohanes 15:13.
Allah, yg adalah penguasa langit dan bumi, merelakan nyawa AnakNya sendiri untuk memberi kita kebebasan dalam memanggil namaNya.
Lantas, patutkah kita menyebut diri kita "sahabat Allah"?
Jika kita tidak pernah mengasihi sesama, bahkan kita tidak mengasihi Allah?

Keputusan-keputusan yg kita ambil,
tindakan-tindakan yang kita buat,
semuanya mencerminkan bagaimana sebenarnya hubungan kita dengan Tuhan.
Jika kita lebih memilih kesenangan dunia ini daripada berkumpul dan berdoa, memuji Tuhan, maka kita tidak sungguh-sungguh mengasihi Tuhan.
Kejam?
Atau terlalu pedas?
Atau berlebihan alias lebay?
Well, that's the truth.
Kau tahu? Kebenaran lebih sering menyakitkan daripada menenangkan.
Tetapi kebenaran itu jugalah yg lebih sering membebaskan, jika kita mau menerimanya.

Friend? part2

Trus, apa hubungannya dg judul di atas?
Hahaha..
Seperti biasa, renunganq kdg2 suka ga nyambung.
Anyways, gara2 bingung mo bawain apa untuk doa hari Sabtu nanti, I've decided utk membaca bahan komsel yg ada di Warta Jemaat saja.
Sayangnya, bukannya makin jelas, aq malah makin bingung.

Yohanes 15:13-15
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

John 15:13-15
No one has greater love [no one has shown stronger affection] than to lay down (give up) his own life for his friends.
You are My friends if you keep on doing the things which I command you to do.
I do not call you servants (slaves) any longer, for the servant does not know what his master is doing (working out). But I have called you My friends, because I have made known to you everything that I have heard from My Father. [I have revealed to you everything that I have learned from Him.]

Seperti biasa, ada kekurangan dalam terjemahan bahasa Indonesia.
Dalam ayat 14 versi b. Ing di atas, jelas dikatakan: "Kamu adalah sahabatKu, jika kamu tetap/terus [keep on] melakukan hal2 yg kuperintahkan."
I haven't done what He asked me to do, so I'm not His friend anymore?

And suddenly, lagu "Friend of God" terngiang di pikiranku.
Dan aq teringat ayat selanjutnya (ayat 16):
"Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Aku yang memilih kamu..."
Lagi2 bicara kasih karunia..
I'll explain it in Part3.

Friend? part 1

I've just realize how shallow my life is...
Seminggu ini bahan saat teduh berbicara ttg komunitas dan hubungan dg orang lain.
Something I'm not expert in.
Well, I've just realize how selfish I am today.
I keep expecting people to contact me, instead of me contacting them.
Hampir beberapa kali aq menemukan diriq memeriksa hp klo2 ada sms.

Padahal aq masih ingat, 2 minggu yg lalu, Ian terang2an minta supaya tim pemerhati meng-sms anak2 pemuda.
Dan aq cuma melakukannya minggu lalu.
Dan minggu ini seharusnya aq dan tim pemerhati pergi mengunjungi Shara.
But, no.
Aq sama sekali ga mau bergerak.

I don't understand myself.
Ada kalanya aq begitu antusias mengasihi orang lain, ada kalanya juga aq cuek setengah mati sama orang lain.
Hal ini juga terungkap dlm hubunganq dg Tuhan.
Kemarin sama sekali gada doa atau saat teduh, n I don't feel guilty or lost at all.
Padahal berkali-kali aq katakan, "Sampai kapanpun, nama Yesus takkan kulepaskan."
Seperti inikah namanya mencintai?

But those thoughts has lead me to another direction.
Aq belajar mensyukuri hal-hal yang ada dalam hidupku.
Dan yang terjadi adalah aq mengucap syukur dan memuji Tuhan dalam hatiku.
Benar, aq lemah.
Benar, aq tidak sempurna.
Tapi apa yang Tuhan telah berikan dalam hidupku adalah lebih dari cukup bagiku untuk memuji Tuhan.

Kamis, 09 Juni 2011

Boredom

Again.
Traped in the feeling of insignificance life. Most because of my lazyness, I know. Yet I refuse to turn direction.
"Arahkanlah perhatianmu pd didikan, dan telingamu kepada kata- pengetahuan." Amsal 23:12.
At first, I didn't notice. But recently I realise that this verse was actualy given to me.
How foolish I am.
Altough I still don't know what to do with my (jobless?) job, but I guess these words encourages me to do more than expecting people to tell me what to do.
Funny...
I just realise how I didn't act like how I expect to be. I still temember my thoughts when I just graduate. I've thought of finding a decent job and to finally fulfill my dreams.
But now, what do I do? All of those dreams are almost forgotten. Instead of pursuing it, I keep on making excuses of how it cannot be realize in my life.
Dumb!
And yet, this was supposed to be the time of my life! I mean, I don't have an urge to marry yet, or even having a boyfriend. My job is the most relaxing job ever, I can't even call it a job! (Well, maybe that's because I was actually don't have anything to handle yet)
So, do I really need a slap or a kick from a jobless person first, just to realise what I'm missing?
Shouldn't have!
Now is time to act!

Kamis, 28 April 2011

Hubungan

Kamis, 28 April 2011

Kemarin malam, sepulang dari kerja, Tessa bertanya padaku tentang tweetq Senin kemarin. “Melewati peperangan yg sulit. Adq gatau betapa kadang aq benci kepada lidah tajamnya. Untung kita saudara.” It’s true. Aq baru saja melewati masa yg sulit di mana pikiran utk bertengkar dan beradu argumen dg adq muncul. Kebetulan itu terjadi pada saat aq merapikan baju yg sudah disetrika untuk dimasukkan ke dalam lemari. Emosi meningkat mengingat hari Sabtu kemarin dia ga mau merendam baju supaya bisa dicuci sama Mpok Kesi.

Well, seseru apapun pertengkaran itu di pikiranq, aq tetap tahu klo aq ga mungkin menang lawan dia dalam kenyataan. She’s a smart girl. Klo yg namanya berargumen lawan dia, susah dah.. Aq sempat terpancing dan larut dalam kemarahan itu. Dan karena cape ditekan oleh pikiran itu, akhirnya aq pun menulis tweet itu.

Sebenarnya, I’ve decided to let it go. Tapi entah kenapa sesekali rasa panas bercokol di hati. Cape jg tiap kali ingat itu, harus waspada n ngusir tuh pikiran. Akhirnya, tadi malam saat dia bertanya, I said, “I don’t wanna talk about it.” Selain takut amarahku bisa meledak (maklum, aq ini orang yg emosian), I know I wouldn’t stand a chance against her. Karena aq orang yg sulit mengekspresikan kemarahan dg kata2.

So, tadi aq sms dia n I said I was hurt by her unfairness. Dia memaksaku merapikan baju yg sudah disetrika tp sendirinya ga mau merendam baju. So, she said, “I’m sorry.” I just put a smile and said, “It’s okay. I still love you.” Karena demikianlah adanya.

Suatu hubungan, baik dengan pacar, saudara, orang tua, pasti akan ada naik turunnya. Jika qt memang menganggap hubungan itu berharga, maka qt akan berusaha dg keras utk menjaganya. Itu membutuhkan usaha.

It brings me back. Cristin yg berhutang uang padaq. Aq sampai sempat mengutukinya dalam hati dan dalam tweet jg. Tapi kata Bang Ronal, jangan sampai qt menghalangi berkat orang dan tidak mau mengampuni. Kosti dan yg lainnya jg menasehatiq utk merelakannya.

Well, aq memang udah ga terlalu marah lagi sama dia. N I definitely have take away those curses. (Aq udah mencabut kutukanq sama dia). Tapi, aq ga mau melangkah duluan utk memperbaiki hubungan kami. Egois? Yes, I am. Karena dalam pandanganq, dialah yg bersalah karena tidak pernah mengungkapkan niatnya utk mengembalikan uangq, atau setidaknya meminta maaf karena ga bisa mengembalikannya.

Yes, I know. Mengampuni bukan hanya lewat mulut, tapi juga tindakan. Anjrit, aq digampar lg sama tulisanq sendiri. Dari mana orang tahu qt sudah mengampuni mereka klo qt sendiri ga bergerak utk memperbaiki hubungan qt? Dg kata lain, aq mesti segera memperbaiki hubunganq dengan Cristin. Berantem sama egoq dulu :’(

Senin, 04 April 2011

Sakit Perut

Yup, itulah judul hari ini. Bukan tanpa alasan ini jadi judul. Karena memang perutku sakit sekali. Aq gatau ini sakit perut krn menstruasi (udah hari ketiga) atau sakit maag (puasa baru selesai hari Sabtu) atau masuk angin (tadi malam tidur ga pake sweater).

Paling terasa jam 4-6 sore tadi…. Sekarang udah jam 7 lewat 20 malam. Mama nonton TV, aq meringkuk di tempat tidur.. Pengen marah2, mukul sesuatu ato ngeluh.. Gada guna,, tetep aja sakit. N my thoughts gone wild… Yup, gara2 Mama tiba2 bilang “Buset dah, tetenya gede banget.. Maka meluncurlah gambaran wanita2 seksi dalam pikiranku.. Buweh,, benar2 ga menyenangkan.. Karena kesal, dalam hati aq cuma bisa bilang, “Berisik, berisik! Kalian berisik!!” N so, the images disappeared from my thoughts..

Tiba2 lg, terlintas kesaksian Bang Anto yg menyatakan bahwa ia bersyukur mendapat sakit diare selama 5 hari. Karena di saat itulah ia bisa menikmati waktunya bersama Tuhan dan beristirahat dari segala kesibukan kerjanya. Jd “si baik” yg biasanya ga kudengar klo lg kesal dan sakit, kli ini bisa membujukq dg lebih baik. She said, “Daripada meringkuk di kamar dan kesakitan ga jelas, mending makan, terus mandi. Habis itu tidur..” So I got up from bed and go to the kitchen.

Aq bikin susu coklat dan menyendok nasi. Sementara itu, Ranny meng-SMS lagi mengeluhkan keadaannya yg ga bisa jalan2 sama qt anak gereja gr2 ibunya ga ngasih dia keluar malam. So I said to her, “Mulai lg, deh. Nikmatin aja, Ran. Ga mgkn selamanya kamu begitu. Untuk sekarang sabar aja.” And my mind was like, “Geez, she’s so boring.” Tapi kemudian aq sadar bhw keadaan hidupnya emg boring.
Tapi aq jg sama. We’re becoming a boring people karna ga bisa bersyukur ato menikmati keadaan kami seperti apa adanya. Aq jd boring karna memusatkan diri pada keadaan yg tidak menyenangkan. Lebih melihat pada hal2 untuk dikeluhkan. So stupid. I was slapped by own thoughts.

Aq jg jadi tersadar ttg betapa mudahnya aq menasehati org tanpa benar2 mendengarkan keluhan2 mereka. Terutama ttg sakit. Hahaha.. Kemarin waktu Elsa sakit kepala, aq menegurnya karena dia bilang percuma sharing sama temen2nya karena sakitnya ga akan hilang. It’s true and human. Manusiawi. Karena skrg aq merasakan sakit yg luar biasa ini, apa yg dia katakan memang ada benarnya. How unwise of me. Well, I guess kita emang harus merasakan sakit yg dirasakan oleh orang lain dulu baru bisa memahami mereka.

I’m not wise. Aq cuma lg sakit dan pengen nulis aja. That’s all. It’s a wrap.

Jumat, 01 April 2011

PEKERJA TUHAN

1. Lukas 10:1-2
Kita adalah pekerja-pekerjanya TUHAN, bukan lagi tuaian.
2. Matius 25:14-15
TUHAN memberi pekerjaan sesuai dengan kesanggupan kita.
3. Filipi 1:6
TUHAN bertanggung jawab dalam memberi pekerjaan, Ia juga memberi kita kesanggupan untuk menyelesaikannya.
4. What is our job?
Efesus 6:1-2 = menghormati orang tua
Filipi 2:4 = memperhatikan kepentingan orang lain, sharing di doa dan komsel
I Tesalonika 5:11 = saling membangun, spt topic Tessa
Roma 12:18 = damai dg sesama, seperti Kosti dg Efin
Efesus 6:18 = berdoa untuk para hamba TUHAN
Matius 28:19-20 = memberitakan Injil
5. Lukas 10:38-42
Maria dan Marta.
Boleh melayani TUHAN, tapi jangan tenggelam dalam kesibukan.
Ingat pada Sang Pemberi Kerja.